Sabtu, 26 Maret 2016

UPN BELUM MENERIMA DANA HAMPIR 1 SEMESTER



Suasana Diskusi Muswil V JATENG dan DIY, di Gedung Kuliah Umum (GKU) Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta. (Photo by: FM)


BMC NEWS – (26/03) Suasana panas masih terasa pada Musyawarah Wilayah Bidikmisi wilayah V Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesi diskusi mengenai permasalahan seputar Bidikmisi berlangsung di Universitas Islam Indonesia (UII) tepatnya di aula 2 Gedung Kuliah Umum (GKU), Kaliurang.
Diskusi mengenai permasalahan Bidikmisi tersebut selalu diagendakan dalam Muswil. Sesi diskusi tersebut membahas seputar permasalahan yang dihadapi semua anggota Bidikmisi yang ada diwilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Permasalahan yang dihadapi anggota Bidikmisi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta menjadi sorotan utama.
UPN mengalami kendala dalam pencairan dana biaya hidup yang belum cair dari bulan September. “Kami sejak bulan September sampai Maret belum menerima uang Living Cost Sama sekali.” Ungkap Angga Binting mahasiswa UPN.
Pihak UPN mengalami keterlambatan dalam membuat Surat Keputusan (SK) Bidikmisi, sehingga dalam pencairan dana juga ikut bermasalah. “UPN sebenarnya diberi kouta 300 mahasiswa untuk menerima dana bantuan, namun pendaftar hanya 277 orang sehingga pihak kampus harus mencari 23 orang lagi. Dalam hal itu menjadi ganjalan pembuatan SK.” Jelas Lutfi mahasiswa UPN.
Mengenai masalah tersebut membuat Galuh Hikmah mantan ketua Koordinasi Wilayah (Korwil) V berkomentar. “Dalam SK Diksi seharusnya pihak kampus mengirim SK Bidikmisi maksimal tanggal 19 Febuari, jika terjadi keterlambatan maka diberi senggang waktu selama seminggu. Jika dari UPN masih belum menyerahkan SK-nya maka DIKTI pun akan kesulitan dalam mencairkan dana.”

Hal tersebut menjadikan mahasiswa penerima bidikmisi UPN mengalami kendala dalam pemenuhan biaya kehidupan. Permasalahan yang dihadapi UPN akan mendapatkan bantuan atau solusi dari pengurus Permadani Diksi Wilayah V. “Jika dibutuhkan kami dari pengurus Wilayah V bersedia membantu UPN untuk melobi ke pihak kampus.” Ungkap Galuh.

Jumat, 25 Maret 2016

MUSWIL BIDIKMISI JATENG DAN DIY

MUSYAWARAH WILAYAH BIDIKMISI HUJAN INTRUPSI
BMC NEWS – Kaliurang, Sidang Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Bidikmisi berlangsung alot. Muswil yang dilaksanakan di Universitas Islam Indonesia (UII) Jum’at, 25/03 itu mendapat hujan intrupsi dari peserta Muswil. Banyak dari peserta Muswil mengajukan intrupsi kepada pimpinan sidang.
Tak hayal hal tersebut membuat kualahan pimpinan sidang dalam mengkondisikan forum. Yuyun Fariha salah satu peserta Muswil dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, mengeluhkan tentang alotnya jalan persidangan.
“Baru pembahasan bab pertama, sidang sudah memakan waktu hampir 2 jam. Itu hanya mengenai pemberian nama pada musyawarah ini.”
            Alotnya persidangan membuat salah satu perwakilan alumni penerima dana bidikmisi angkat bicara dalam forum tersebut. Rahmadi yang seharusnya tak mempunyai hak untuk memberikan usulan dalam sidang akhirnya meminta izin kepada seluruh peserta untuk memberi saran atau usul mengenai nama sidang.
            Akhirnya disepakati nama musyawarah tersebut “Musyawarah Wilayah V Persatuan Mahasiswa Bidikmisi dan Alumni  wilayah 5 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta” disingkat menjadi MUSWIL V Permadani Diksi wilayah 5 Jateng dan DIY. Pemberian nama tersebut dimusyawarahkan sejak pukul 13.45 wib dan disepakati pukul 15.35 wib. Sampai berita ini dimuat Muswil masih berlangsung.


Suasana sidang Muswil Bidikmisi JATENG dan DIY yang diwarnai hujan intrupsi dari peserta Muswil. Diambil oleh Fatimatul Mu’alifah.

Minggu, 20 Maret 2016

MAHASISWA BIDIKMISI WALISONGO SEKOLAH JURNALISTIK

  
Semarang (19/03), Terik panas matahari  pada hari sabtu siag itu (19/03/16), tidak menghalangi

semangat mahasiswa bidikmisi untuk mengikuti sekolah jurnalistik dan desain yang

diselenggarakan di gedung O fakultas Ushuluddin dan Hamaniora. Semangat dalam

berpartisipasi mengikuti pelatihan ini tergambarkan oleh senyum yang mengembang

di wajah mereka walaupun pencairan uang living cost belum juga kunjung akan cair

serta tak ada kepastiannya.

Sekolah desain dan jurnalistik yang telah di buka oleh ketua bidikmisi community

walisongo. “Progam kerja dari devisi kajian dan jurnalistik  yang akan dilaksanakan

setiap dua minggu sekali, diharapkan akan keseriusannya dalam partisipasi ini. Serta

rasa akan bangga karena mau meluangkan waktu luangnya pada saat weekend, yang

biasanya digunakan oleh mahasisiwa untuk pulang  kampung masing-masing atau

untuk mencari uang saku tambahan dan memberikan wadah bagi yang mempunyai

soft skill dalam bidang tulis menulis dan desain karena tidak semua lulusan sarjana

akan bekerja pada bidang kejurusan masing-masing,” demikian isi pembukaan

sekolah jurnalistik dan desain oleh Abdul Karim selaku ketua umum BMC

Walisongo.

Sekolah jurnalistik merupakan sebuah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan

bakat atau soft skill mereka dalam hal tulis menulis, berwawancara, menggali

informasi dan masih banyak lagi. Pekerjaan tulis menulis tidaklah mudah dan

tidaklah susah, membiasakan menulis adalah satu cara kita untuk belajar menjadi

seorang penulis. Menulis adalah salah satu mendokumntasikan suatu hal lewat

goresan goresan hasil dari sebuah gagasan atau imajinasi seseorang. Banyak sekali

berbagai macam tulisan bisa berupa tulisan berita, cerpan, novel, naskah pembuatan

film, puisi, essay, artikel dan lain sebagainya.

Pertemuan pertama sekolah jurnalistik ini di latih oleh  Mochammad Saifudin sebut

saja mas Ifo, mantan PU (Pemimpin Umum) LPM IDEA fakultas Ushuluddin dan

Humaniora . Dia memberikan materi tentang mencari data dan penulisan berita.

Dalam pencarian data berita ada beberapa langkah diantaranya melakukan wawancara

dengan narasumber, reportase dan riset kepustakaan.  Materi tentang mencari data ini

cukup membingungkan oleh beberapa mahasisiwa bidikmisi yang belum mengetahui

apapun itu dasar jurnalistik dan bagaimana, seperti apa itu jurnalistik, salah satunya

adalah Nurul Hafidhoh yang memeberikan kritik dan sarannya agar dua minggu yang

kan datang lebih baik dan memberlebih dahulu apa memberikan gambaran umum

tentang jurnalistik.

Materi tentang penulisan berita ini berisi tentang apa itu berita? Dan bagaimana cara

menulis berita. Dalam penulisan berita haruslah mencakup 5W+1H, dapat

membedakan mana itu fakta dan opini dan kandungan berita yang berisi lead, tubuh

berita dan penutup. Ada beberapa jenis berita seperti straight news dan soft news.

Dalam penulisan berita ini, Tafrihan memberikan pertanyaananya “ mengapa dalam

penulisan dia yang terlalu pedas dalam mengkritik suatu hal yang dikirim ke media

surat kabar selalu ditolak apakah ada solusinya?” lalu mas Ifo menjawab “ ada

beberapa kemungkinan dari pihak media surat kabar mengapa menolak dan tidak

menerbitkannya salah satunya adalah tidak mau terjadi suatu yang kontroversial yang

dapat merugikan pihak media surat kabar.”

Pertemuan pertama sekolah jurnalistik ini diakhiri dengan memberikan contoh berita

yang di tulis oleh salah satu anggota LPM IDEA, yang kemudian mahasiswa

bidikmisi diberikan tugas untuk menulis apa yang dia dapatkan dalam pertemuan

pertama sekolah jurnalistik ini yang di kumpulkan pada hari minggu (20/03/16)

sebagai hasil percobaan pertama dan diharapkan teman yang belum bisa menghadiri

pertemuan ini dua minggu yang akan datang bisa mengikuti sekolah jurnalistik ini.

Jumat, 11 Maret 2016

UIN WALISONGO-KANWIL JATENG GELAR NOBAR DAN SHALAT GERHANA MATAHARI DI MAJT


Momentum langka gerhana matahari pada 09/03 kemarin dimanfaatkan betul oleh warga semarang  dan sekitarnya. Pagi-pagi buta ribuan orang mulai berdatangan untuk menyaksikan secara langsung peristiwa langka tersebut. Memang dari pihak pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang bekerjasama dengan Prodi Ilmu Falak UIN Walisongo dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah menyelanggarakan kegiatan nonton bareng dan shalat gerhana matahari yang dilanjutkan dengan Istighasah bersama sukses UN/SNMPTN.

“Peristiwa gerhana matahari merupakan peristiwa alam yang sangat langka terjadi di suatu wilayah, di Indonesia sendiri baru akan terjadi pada 20 April 2042 atau sekitar 30 tahun sekali,” jelas Dr. H. Ahmad Izzuddin, M. Ag Ketua Panitia Penyelenggara Nobar dan Shalat gerhana di MAJT sekaligus Kaprodi S2 Ilmu Falak Pascasarjana UIN Walisongo. “Meskipun tidak seperti Bangka belitung, Palu dan Palembang yang mengalami gerhana matahari total (GMT), gerhana matahari sebagian (GMS) di Semarang mempunyai keunikan tersendiri, pasalnya peristiwa langka ini secara astronomis sama persis dengan peristiwa gerhana matahari yang pernah terjadi pada zaman rasulullah yaitu 80%-90% permukaan matahari tertutup oleh bulan”  imbuhnya. Rasulullah sendiri hanya melaksanakan dua kali shalat gerhana dari delapan kali gerhana yang pernah terjadi pada masa hidupnya yaitu sekali pada saat gerhana bulan dan sekali pada saat gerhana matahari.

Lantunan takbir dan tahmid dikumandangkan sebelum prosesi nonton bareng dan shalat gerhana dimulai. Baru sekitar pukul 06.50 WIB kegiatan pengamatan gerhana matahari dilakukan dengan dipandu langsung oleh Dr. H. Ahmad Izzuddin, M. Ag. Sebanyak Lebih dari 30.000 pasang mata menyaksikan peristiwa gerhana matahari yang merupakan salah satu bukti kebesaran dan keesaan Allah SWT, hadir juga para kyai dan alim ulama’ se-Jateng dalam kegiatan ini yang bertepatan dengan kegiatan MUSDA MUI JATENG. Pengamatan gerhana matahari ini dilakukan dengan menggunakan kaca mata khusus yang sudah disediakan panitia penyelenggara supaya tidak merusak retina mata. Selain itu pihak panitia juga menyediakan 3 teleskop dengan berbagai jenis dengan dipandu langsung oleh praktisi ilmu falak dari UIN Walisongo yang beberapa diantaranya merupakan mahasiswa bidikmisi.

Setelah pengamatan gerhana, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an, menyanyikan Indonesia Raya, Sambutan-sambutan dan shalat gerhana sebagai puncak rangkaian acara yang dilanjutkan dengan Istighasah bersama sukses UN/SNMPTN. Dalam prosesi ini terdapat hal yang menarik karena payung raksasa yang terletak di plasa halaman MAJT dibuka dengan megahnya. “Ya payung sengaja kami buka supaya tidak panas dan jamaah bisa khusyu’ dalam melakukan ibadah shalat gerhana, karena memang shalat dilaksanakan di luar” jelas Drs. H. Agus Fathuddin Yusuf, MA (Wakil Ketua Dewan Pelaksana Pengelola MAJT).  Payung raksasa di MAJT sendiri berdiameter 13 meter (lebih besar 3 meter dari payung raksasa yang ada di masjid an-Nabawi Madinah).

Sambutan pertama disampaikan oleh Drs. H. Muhyiddin, M. Ag. (Sekretaris Umum Dewan Pelaksana Pengelola MAJT), beliau menyampaikan bahwa gerhana matahari merupakan bukti kebesaran Allah, sehingga kita sebagai makhluk yang taat harus menyikapinya dengan bijaksana yaitu dengan merenung/intropeksi bahwa kita sebagai manusia tidak boleh sombong dan angkuh. Selanjutnya sambutan kedua disampaikan oleh Prof. Dr. H. Muhibbin, M. Ag. (Rektor UIN Walisongo) yang dalam sambutannya beliau menyampaikan pemikiran dan mainset yang berkembang di masyarakat bahwa “saat gerhana matahari terjadi karena dimakan oleh ‘buto’ adalah tidak benar”. Beliau menambahkan bahwa peristiwa gerhana merupakan peristiwa alam sebagai bukti atas kebesaran Allah SWT. Dan sambutan terakhir oleh Drs. H. Heru Sudjatmoko MSi (Wakil Gubernur Jawa Tengah), beliau menyampaikan bahwa peristiwa gerhana matahari yang terjadi di Indonesia yang terkenal dengan umat islam terbesar di dunia ini bukan sekedar kebetulan belaka melainkan terdapat maksud dan tujuan tertentu dari Allah SWT.

Pada pukul 07.30 WIB shalat gerhana matahari dilaksanakan dengan Imam KH. Ulil Abshor al-Hafidz yang diikuti ribuan jamaah yang hadir. Dalam suasana yang tenang dan khusyu’ dibacakan potongan surah al-Baqarah pada takbir pertama dan awal surah Ali Imron pada takbir kedua kemudian dilanjut dengan ruku’ dan sujud. Selanjutnya pada rakaat kedua dibacakan potongan surah an-Nisa’ pada takbir ketiga dan surah al-A’la pada takbir keempat, dilanjut dengan ruku’, sujud, dan diakhiri salam dengan tertib.   Selanjutnya khotbah disampaikan oleh Dr. H. Noor Achmad, MA (Ketua Dewan Pelaksana Pengelola MAJT/Rektor UNWAHAS/Anggota Komisi VIII DPR RI). Beliau menyampaikan bahwa gerhana matahari merupakan peristiwa alam yang biasa saja, “Diriwayatkan dari siti Aisyah, gerhana tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang yang hebat. Artinya ini peristiwa biasa saja, tapi menjadi luar biasa karena fenomenanya sangat langka,” jelasnya. Selanjutnya beliau juga berpesan kepada ribuan jamaah yang hadir, bahwasanya dengan peristiwa gerhana ini hendaknya kita berintropeksi diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT karena belakangan diketahui terjadi kemaksiatan dimana-mana seperti maraknya prostitusi, narkotika, minuman keras bahkan LGBT (lesbi, gay, biseks, dan transgender) yang sedang hangat-hangatnya. 
Rangkaian acara nobar dan shalat gerhana ini diakhiri dengan Istighasah sukses UN/SNMPTN yang dipimpin oleh Habib Ja’far Almusawwa.


Tiga Forum KIP-K UIN Wujudkan Organisasi Visioner dan Solutif Lewat Studi Banding

  Purwokerto– Forum Mahasiswa KIP-K (FORMAKIP) UIN Walisongo Semarang, Asosiasi Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-Kuliah (ADIKSI) UIN Prof. K.H. S...