Judul: Animal
Farm
Penulis: George Orwell
Pertama Terbit: 1945
Tebal: 148 halaman
Penerbit: Bentang Pustaka (2016)
Genre: Alegori, Satire, Fabel, Sindiran Politik, Fiksi Distopia
Animal Farm adalah
novel klasik yang menggabungkan kisah fabel sederhana dengan kritik
sosial-politik yang tajam.
Sekilas
Tentang Animal Farm
Novel Animal
Farm karya George Orwell adalah salah satu karya sastra paling
berpengaruh abad ke-20. Dengan latar sebuah peternakan, Orwell menghadirkan
alegori politik yang terinspirasi dari Revolusi Rusia dan rezim totalitarian.
Walau berbentuk kisah hewan, pesan novel ini relevan di berbagai zaman karena
mengangkat isu kekuasaan, propaganda, dan korupsi moral.
Sinopsis
Singkat Animal Farm
Cerita dimulai
dengan pidato Mayor, seekor babi tua, yang memimpikan dunia tanpa penindasan
manusia. Setelah ia meninggal, dua babi cerdas (Napoleon dan Snowball) memimpin
pemberontakan melawan pemilik peternakan, Tuan Jones. Mereka mendirikan Peternakan
Binatang dengan ideologi “Binatangisme” dan tujuh perintah utama, yang
kemudian disederhanakan menjadi semboyan: “Yang berkaki empat baik,
yang berkaki dua jahat.”
Namun,
perebutan kekuasaan membuat Napoleon menyingkirkan Snowball. Dengan propaganda
yang masif, Napoleon mengubah sejarah, menyebarkan ketakutan, dan menuduh
Snowball sebagai biang segala masalah. Perlahan, kehidupan para hewan justru
lebih sengsara dibanding saat diperintah manusia. Salah satu perintah utama pun
diubah menjadi: “Semua hewan setara, tetapi beberapa hewan lebih setara
daripada yang lain.”
Perubahan ini
menjadi simbol kuat bagaimana kekuasaan absolut memutarbalikkan prinsip awal
demi kepentingan segelintir elit.
Kelebihan Animal
Farm
1. Alegori Politik yang Kuat dan Tajam : kritik tajam
terhadap sejarah Revolusi Rusia
dan rezim totalitarianisme. Orwell berhasil menyisipkan simbolisme
politik secara
cerdas dan halus, menjadikan novel ini relevan di berbagai zaman
dan konteks
kekuasaan.
2. Karakter dan Simbolisme yang Bermakna : Setiap tokoh
dalam novel memiliki fungsi
alegoris yang jelas. Napoleon sebagai Stalin, Snowball sebagai
Trotsky, hingga Boxer
sebagai rakyat pekerja yang loyal namun tertindas, memberikan
kedalaman makna
yang kuat.
3. Gaya Bahasa Padat dan Efektif : Orwell
menggunakan gaya bahasa yang lugas namun
sarat makna. Kalimat-kalimatnya tidak bertele-tele, namun berhasil
menyampaikan
kritik sosial dan politik dengan cara yang menggugah pikiran.
4. Struktur Cerita yang Konsisten : Alur maju yang
terstruktur dalam sepuluh bab
membuat perkembangan konflik terasa logis dan menyakitkan sekaligus
mulai dari
euforia revolusi, konflik internal, hingga pembusukan total idealisme awal.
5. Relevansi Sepanjang Masa : Meski terbit
pertama kali pada tahun 1945, pesan Animal
Farm tetap relevan dalam membaca dinamika kekuasaan, propaganda,
dan manipulasi
publik yang masih terjadi hingga kini.
Namun, Dalam buku ini masih terdapat beberapa kesalahan ketik dan istilah asing yang mungkin
membingungkan pembaca awam. Pembaca yang kurang memahami sejarah Revolusi Rusia
juga mungkin melewatkan beberapa simbolisme penting.
Animal Farm adalah novel pendek namun berdampak besar, memadukan kisah
fabel dengan kritik politik yang tajam. George Orwell berhasil menunjukkan
bagaimana revolusi yang lahir dari semangat kesetaraan bisa berubah menjadi
rezim yang menindas. Bagi pencinta sastra, sejarah, maupun politik, Animal
Farm adalah bacaan wajib yang relevan untuk semua generasi.
Editor : Okti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar