Sabtu, 27 Mei 2023

Peringati Harlah Ke-9, BMC Walisongo Gelar Nada dan Dakwah (Ngaji Milenial)


 

Semarang, bidikmisiwalisongo.org - Dalam rangka memperingati Hari Lahir BMC Walisongo ke-9, BMC Walisongo mengadakan kegiatan Nada dan Dakwah “Ngaji Milenial” dengan tema “Integritas, Loyalitas, Menuju Generasi Emas Berkualitas” pada Sabtu, (27/5/2023)

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Departemen Keagamaan BMC Walisongo, yang diadakan di masjid kampus 3 UIN Walisongo Semarang.

Ahmad Choirurozikin selaku ketua panitia Harlah BMC Walisongo ke-9, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Nada dan Dakwah ini mengambil tema “Integritas, Loyalitas, Menuju Generasi Emas Berkualitas” dengan harapan kedepannya mahasiswa/i penerima beasiswa Bidikmisi KIP-K UIN Walisongo  bisa menjadi generasi yang berkualitas melalui karya dan prestasi mereka.

Kegiatan ini mendatangkan Gus Rifqil Muslim Suyuthi, S.Pd, M.Pd. sebagai pembicara. Pada kesempatan ini, Gus Rifqil membahas tentang esensi cinta.

“Berkaitan dengan integritas dan generasi emas pada tema kegiatan ini, kita harus menentukan apakah kita yang akan menjadi generasi emas tersebut atau kita yang akan mencetak generasi emas tersebut,” ungkap Gus Rifqil.

Dalam ceramahnya, Gus Rifqil juga menambahkan beberapa sifat yang harus dimiliki  untuk menjadi generasi emas yang berintegritas. 

Kita harus memiliki 4 sifat yang ada pada diri Rasulullah, yaitu tabligh, amanah, sidiq, dan fathonah,” tambah Gus Rifqil.

“Begitu juga dalam memeilih pasangan, pilihlah pasangan yang memilki 4 sifat tersebut agar kita bisa mencetak generasi emas yang berintegritas,” pungkasnya.


Reporter: Muamanah Tri Wiyanto

Editor: Henik Ika Ulfawati

Senin, 15 Mei 2023

Tradisi Kliwonan di Kabupaten Batang

Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Indonesia merupakan negara yang plural, yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, budaya dan adat istiadat yang mempunyai ciri khas masing-masing. Salah satunya adalah tradisi kliwonan yang terdapat di Kabupaten Batang. 

Kliwonan merupakan tradisi lokal yang berasal dari wilayah Batang, Jawa Tengah, Indonesia. Tradisi ini berkaitan dengan kalender Jawa serta dirayakan tiap hari kliwon dalam kalender Jawa. 

Kliwonan merupakan acara pasar malam yang diadakan setiap hari kamis wage (malam jum’at kliwon) atau 36 hari sekali bertempatkan di Alun-alun Batang, (Mei Fadillah).

Tradisi "Kiwonan"  merupakan kegiatan rutin setiap "Selapan dino" (36 hari sekali). Tradisi dilakukan setiap hari kamis wage sore hingga malam hari. Kemudian dilanjutkan berkunjung ke sungai Kramat. Tradisi yang masih berlangsung hingga kini bagi masyarakat Batang memiliki arti penting karena diyakini memiliki “Keberkahan” tertentu.  

Pada hari Kliwon, warga di Batang melaksanakan upacara yang mengaitkan bermacam aktivitas semacam puja bakti, tarian, serta musik tradisional. Tidak hanya itu, terdapat pula pasar tradisional yang diadakan di dekat posisi upacara. 

Upacara Kliwonan di Batang dipercaya memiliki tujuan untuk meminta berkah serta keselamatan dari Si Hyang Widhi dan mempererat ikatan antara warga dengan alam dekat. Tidak hanya itu, upacara ini juga dipercaya bisa menguatkan spiritualitas serta memperkaya budaya lokal. 

Berikut adalah rangkaian prosesi ritual kliwonan:

1. Orang tua serta anak yang hendak diruwat merambah tempat upacara dilaksanakan

2. Pemimpin ritual berdoa mohon perlindungan Allah SWT

3. Pemimpin ritual kliwonan berdoa saat sebelum melaksanakan upacara guling (mengguling- glingkan anak yang diruwat ditanah) biar anak jadi sehat

4. Membuang pakaian kotor yang dipakai anak yang di ruwat. Kegiatan ini melambangkan membuang seluruh penyakit anak yang diruwat

5. Memandikan anak di sumur yang terdapat dimesjid agung dengan tujuan mensterilkan diri biar bebas dari penyakit. 

6. Sawuran, yaitu membuang duit receh selaku ciri syukur

7. Berdoa

8. Makan bersama


Penulis: Fitri Maulida


Daftar Pustaka: 

Utaminingsih, Sri. (2016). Kearifan Lokal Dan Pembelajaran Era Digital Antara Harapan dan  Fakta. (Universitas Terbuka Convention Center). 

Hermawan, Ambar. (2017). “Kliwonan dalam Perspektif Historis dan Sosial Budaya  Masyarakat Batang”. Jurnal Penelitian, Vol 14, No 1. 

Widyatwati, Ken. (2014). "Ritual "Kliwonan" Bagi Masyarakat Batang," Humanika, Vol 20, No 2. 




Jumat, 12 Mei 2023

Opening Ceremony Harlah BMC Ke-9 Tampilkan Workshop Public Speaking

 


bidikmisiwalisongo.org - Rangkaian Harlah BMC Walisongo ke-9 resmi dibuka pada Jumat, (12/5/2023)

Berlangsung di Ruang Teatrikal ISDB FITK, upacara pembukaan ini dihadiri oleh Alimul Huda, Kasubag Akademik dan Kemahsiswaan, Andi Raharjo Saputro, Ketua Kalam BMC Walisongo sekaligus Demisioner Ketua SEMA FITK 2014 sebagai pemateri, serta anggota Bidikmisi/KIP-Kuliah UIN Walisongo Semarang.

Dikemas dengan mengadakan Workshop Public Speaking bertemakan "Master The Art of Public Speaking", anggota BMC Walisongo penuh antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.

Selaku pemateri, Andi menyampaikan materi dengan menarik. Andi memaparkan bagaimana menjadi public speaker yang baik. Untuk menjadi public speaker yang baik, seseorang harus memahami teknik dasar public speaking. Diantaranya yaitu: percaya diri, teknik vokal, ekspresi dan gestur, serta komunikatif.

Andi menjelaskan seseorang akan lebih didengar jika orang tersebut realistis, rasionalis, matematis, logis, dan menggunakan diksi ilmiah.

Dipenghujung acara Andi mengungkap bahwa public speaking sangat penting.
"Apalagi notabennya untuk orang-orang yang berprestasi," pungkas Andi.

Reporter: Henik Ika Ulfawati

Tiga Forum KIP-K UIN Wujudkan Organisasi Visioner dan Solutif Lewat Studi Banding

  Purwokerto– Forum Mahasiswa KIP-K (FORMAKIP) UIN Walisongo Semarang, Asosiasi Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-Kuliah (ADIKSI) UIN Prof. K.H. S...