Kamis, 12 Desember 2024

Formakip Walisongo Adakan Debat Kandidat Calon Ketua Umum Periode 2025

Debat sedang berlangsung antar calon ketua umum di gedung Teater IsDB FITK Kampus III UIN Walisongo Semarang (29/11/2024).  (Dok.Khusus).

Beberapa perwakilan mahasiswa KIP-K UIN Walisongo Semarang turut hadir dalam memeriahkan acara debat kandidat calon ketua umum FORMAKIP Walisongo periode 2025 yang diselenggarakan di gedung Teater IsDB FITK Kampus III UIN Walisongo Semarang pada Jumat (29/11/2024). 

Miftahul Ikhsan menjelaskan bahwa debat kandidat ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan sebelum dilantiknya Ketua Umum periode selanjutnya. 

"Jadi, diadakannya debat ini untuk mempertimbangkan dan menguji keseriusan calon ketua umum nantinya. Karena menjadi ketua umum bukanlah hal yang mudah, banyak tantangan yang saya hadapi selama menjabat, salah satunya adalah menjadikan anggota FORMAKIP menjadi aktif dan berprestasi," jelasnya. 

Mohamad Thohir Assiduni, mahasiswa Ilmu Falak menunjukkan antusiasnya dengan menyiapkan pertanyaan sebelum debat kandidat direalisasikan. 

"Saya sudah menunggu kegiatan ini sejak adanya surat pemberitahuan, dan saya juga sudah mempersiapkan pertanyaan mengenai kinerja masing-masing kandidat. Terlepas dari antusiasme saya mengikuti acara ini, alasan saya mau berkontribusi adalah saya tidak mau dipimpin oleh pemimpin yang tidak kompeten" tuturnya. 

Ia juga berharap kedepannya ketua umum yang terpilih dapat merealisasikan apa yang telah disampaikan selama debat. 

"Saya berharap yang terpilih, dia bisa menyelesaikan problematika yang ada di periode sebelumnya dan bisa mengimplementasikan apa yang sudah mereka utarakan selama debat," ucapnya.

Miftah menyampaikan harapannya bahwa siapapun ketua umum yang terpilih bisa menjadi publik figur bagi para anggotanya.

"Harapan saya bisa memaksimalkan proker yang belum terealisasi di periode sebelumnya dan bisa mengayomi semua angkatan," tutupnya.


Reporter: Hilda Sofy Ropiah

Editor: Kumala

Senin, 25 November 2024

Formakip Kembali Gelar Zarkasyi Guna Meningkatkan Spiritualisme

Foto Bersama Saat Ziarah ke Makam Sunan Kudus, Demak. (Dok.Khusus)

Semarang, 23 November 2024– Forum Mahasiswa KIP (FORMAKIP) kembali mengadakan kegiatan ziarah yang menjadi tradisi tahunan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah sekaligus memperdalam nilai-nilai spiritualitas para mahasiswa yang berlangsung selama satu hari. Sabtu (23/11/24).

Acara ini diawali dari destinasi Makam Sunan Kalijaga, Makam Sunan Kudus, Makam Sunan Muria, dan Pantai Bandengan di Jepara sebagai penutup perjalanan.

Miftakhul Ikhsan, Ketua Umum FORMAKIP menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan semata berziarah ke makam para wali, tetapi juga sebagai ajang mempererat silaturahmi antar anggota.

”Kami ingin generasi muda mengenal lebih dekat para wali yang telah berjasa menyebarkan Islam di tanah Jawa. Semangat mereka harus terus kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, adanya acara ini bermaksud sebagai ajang bersilaturahmi antar anggota,” jelasnya.

Tujuan pertama Zarkasyi yaitu Makam Sunan Kalijaga, kemudian Makam Sunan Kudus, dan terakhir Makam Sunan Muria. Sebagai penutup, para peserta menikmati suasana di Pantai Bandengan, Jepara. 

“Yang paling menarik adalah ketika di Pantai Bandengan karena disitu kita bisa merefleksikan diri sejenak dan menikmati keindahan suasana sunset bersama,” tuturnya.

Kegiatan ini, lanjut Miftah, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan tradisi keislaman.

"Saya berharap sembari kegiatan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam melestarikan tradisi keislaman sembari membangun semangat untuk menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat," lanjutnya.

Miftah mengungkapkan acara ini berjalan sesuai rencana, terlebih memberi kesan yang luar biasa. 

“Alhamdulillah acara ini sangat berkesan, apalagi kita jarang jalan-jalan meskipun singkat tetapi sangat berkesan baik untuk cerita kali ini,” ungkapnya.

Reporter: Aufa Nur Munawarotul Chasanah

Editor: Kumala

Rabu, 20 November 2024

Mahasiswa KIP-K Didorong untuk Berwawasan Kebangsaan

 

Zaimatul Chasanah sedang memaparkan materi wawasan kebangsaan di Auditorium ll Kampus 3. (Formakip/Dok.Khusus)

Semarang, 15 November 2024- Forum Mahasiswa KIP-K (Formakip) adakan Sambut Mahasiswa Baru (SAMBA) KIP-K yang diselenggarakan di Gedung Prof. TGK. Ismail Ya'qub, Auditorium ll Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Jumat (15/11/24).

Acara ini menekankan pentingnya wawasan kebangsaan dan kontribusi generasi emas untuk masa depan Indonesia yang menghadirkan Zaimatul Chasanah sebagai pemateri.

Zaimatul Chasanah, Ketua Tim Kerja Kerukunan Umat Beragama Kemenag Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan pentingnya memiliki wawasan kebangsaan.

"Sebagai warna negara penting untuk memiliki wawasan kebangsaan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI", katanya.

Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam wawasan kebangsaan meliputi beberapa hal.

"Wawasan kebangsaan meliputi pengorbanan kepentingan pribadi dan golongan demi kepentingan bangsa, kesederajatan untuk berperan demi bangsa, serta kekeluargaan yang harmonis di antara sesama anak bangsa", jelasnya.

Zaimatul juga menekankan pentingnya bermoderasi beragama dan saling menghormati antar golongan untuk menciptakan Indonesia yang damai dan aman.

"Demi terwujudnya Indonesia emas 2045 yang aman dan damai perlu bersikap moderat, saling menghormati antar golongan", ujarnya.

Ia berharap para mahasiswa dapat berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.

"Generasi muda harus memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,” tegasnya.

Selain itu, Zaimatul mengingatkan bahwa pada periode 2020-2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi.

"Pada periode 2020-2030 di mana jumlah usia angkatan kerja (15-65 tahun) mencapai sekitar 70%, sedangkan angkatan tidak produktif hanya sekitar 30%. Pada tahun 2045, Indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaan dengan demografi penduduk yang diperkirakan mencapai sekitar 319 juta orang", ucapnya.

Oleh karena itu, sambung Zaim, mahasiswa saat ini memiliki peran penting dalam mensukseskan Indonesia emas 2045.

"Dengan adanya bonus demografi tersebut, mahasiswa memiliki peran penting untuk membantu mensukseskan Indonesia Emas 2045", sambungnya.


Reporter: A. Abdul Kharis

Editor: Kumala


Sabtu, 16 November 2024

SAMBA (Sambut Mahasiswa Baru) KIP-K 2024: Membangun Silahturahmi Antar Penerima



Foto Bersama Mahasiswa penerima KIP-K angkatan 2024 di Auditorium ll Kampus 3. (Formakip/Kumala)


Semarang, 15 November 2024– Forum Mahasiswa KIP-K (FORMAKIP) Walisongo menyelenggarakan Sambut Mahasiswa Baru (SAMBA) 2024 bertemakan “Wawasan Kebangsaan dan Khidmah Generasi Emas,” yang berlangsung di Gedung Prof. TGK. Ismail Ya'qub Auditorium ll Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Jum'at (15/11/24).

Acara ini diikuti oleh kiranya 500 mahasiswa baru penerima KIP-K Universitas Islam Negeri Walisongo. SAMBA 2024 mencakup berbagai kegiatan, mulai dari sesi pembekalan hingga hiburan.  

Acara ini dibuka oleh Master of Ceremony (MC), kemudian disusul sambutan dari Ketua Panitia dan Ketua Umum, disertai sambutan dari perwakilan Wakil Rektor lll. Kemudian acara dipandu oleh host untuk Talk Show Wawasan Kebangsaan dan Khidmah Generasi Emas.

Setelah materi pertama selesai, dilanjut dengan hiburan tari dari Forum Mahasiswa KIP-K (Formakip) dan disambung dengan Talk Show Ke-PDKN-an.

Sebelum acara ini diakhiri, Formakip menampilkan kreasi musik sebagai hiburan. Kemudian sesi foto bersama sekaligus penutup, dan dilanjut pengukuhan sebagai simbol kesatuan para mahasiswa penerima KIP-K, disusul dengan pemilihan ketua angkatan dan koordinator fakultas. 

Menurut M. Miftahul Ikhsan, Ketua Umum Formakip, pemilihan ketua angkatan dan koordinator fakultas yang bertujuan sebagai koordinir dalam satu angkatan.

"Tujuan di bentuknya ketua angkatan untuk menkoordinir anggota setiap angkatan melalui kerja sama koordinator fakultas masing-masing dalam satu angkatan", jelasnya.

Romi Dhia Ulhak, Ketua panitia SAMBA KIP-K mengatakan bahwa acara tersebut sebagai bentuk silaturahmi dan saling merangkul selama menjalani akademik mereka.

"Dengan adanya SAMBA, kami bermaksud untuk menjalin dan mempererat silaturahmi antar penerima beasiswa KIP-K dan saling merangkul selama proses di bangku akademik", katanya.

Tidak hanya itu, sambung Romi, acara ini ditujukan kepada Mahasiswa Baru KIP-K untuk menambah wawasan tentang keorganisasian.

"Jadi kami tidak hanya menyambungkan silaturahmi, tetapi untuk memberi pemahaman tentang keorganisasian dari tingkat mahasiswa maupun nasional", sambungnya.

Lanjut, M. Miftahul Ikhsan, Ketua Umum Formakip Walisongo menyampaikan harapannya pada acara SAMBA kali ini.

"Semoga adanya acara ini dapat bermanfaat dan bisa memberi kesan baik untuk mahasiswa KIP-K khususnya", pungkasnya.

Semoga, lanjut Miftah, melalui acara SAMBA ini, mahasiswa KIP-K tidak hanya mampu beradaptasi dengan dunia kampus tetapi juga dapat berkontribusi.

"Semoga adanya SAMBA ini, mahasiswa mampu berkontribusi lebih banyak untuk kampus sebagai timbal balik dari fasilitas pendidikan yang diberikan", pungkasnya.


Reporter: Kumala N. A

Senin, 23 September 2024

Teladani Sikap Rasulullah Sebagai Role Model Melalui Nada Dan Dakwah 2

Semarang, formakipwalisongo.org - Departemen Keagamaan FORMAKIP UIN Walisongo adakan Nada dan Dakwah batch 2 dengan tema "Meneladani Rasulullah sebagai Role Model Intelektual" pada Sabtu, (21-09-2024). Berlangsung dengan khidmat, Nada dan Dakwah 2 dimulai dengan pembacaan maulid dziba' sebagai bentuk peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Acara ini merupakan sarana untuk memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam aspek intelektual, khususnya bagi para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di UIN Walisongo. Sesi inti dari acara ini adalah penyampaian materi yang dibawakan oleh narasumber, Dr. H. Ahmad Tajuddin Arafat, M.S.I., pakar di bidang kajian Islam sekaligus Dosen UIN Walisongo Semarang. Dalam pemaparannya, Bapak Tajuddin mengajak peserta untuk meneladani Rasulullah SAW sebagai sosok yang tak hanya unggul dalam hal spiritual, tetapi juga dalam aspek intelektual. Rasulullah menunjukkan keteladanan yang sempurna sebagai pemimpin yang cerdas, arif, dan penuh hikmah dalam setiap keputusan. "Sebagai umat Rasul, kita harus mampu mencontoh bagaimana Rasulullah SAW menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, berpikir kritis, dan menghargai diskusi," ujarnya. Moderator acara, Asep Nursyamsi, dengan cakap memandu jalannya diskusi antara narasumber dan peserta. Sesi tanya jawab yang berlangsung setelah penyampaian materi juga disambut dengan antusias oleh para peserta. Berbagai pertanyaan kritis diajukan, mulai dari bagaimana menerapkan sikap intelektual Rasulullah dalam kehidupan modern hingga tantangan intelektual di era digital. Bapak Tajuddin menanggapi setiap pertanyaan dengan jelas dan mendalam, memberikan solusi serta pandangan bagi para mahasiswa. Bapak Dr. H. Ahmad Tajuddin menyampaikan acara semacam ini sangat penting untuk mengingatkan umat Islam, khususnya para mahasiswa, bahwa intelektualitas tidak bisa dipisahkan dari agama. “Rasulullah adalah contoh teladan bagi kita semua, bukan hanya sebagai pemimpin spiritual tetapi juga sebagai role model intelektual. Acara seperti ini memperkuat kesadaran kita akan pentingnya menuntut ilmu dan menerapkan hikmah dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya. Dengan diadakannya Nada dan Dakwah 2, pengurus berharap acara ini tidak hanya menjadi peringatan biasa, tetapi juga menjadi inspirasi untuk menjadikan Rasulullah sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Reporter: Firda Noor Shilmia Editor: Henik Ika Ulfawati

Senin, 12 Agustus 2024

Kilas Balik Pendaftaran Beasiswa KIP-K UIN Walisongo

Sumber: mySCH.id

Penerima beasiswa KIP-K Walisongo diperuntukkan kepada mahasiswa berprestasi dan memiliki keterbatasan ekonomi. Dibuktikan secara resmi dengan berbagai ketentuan administrasi.


Berikut ketentuan administrasi pendaftar KIP-K Walisongo:

1. Foto berwarna

2. Scan Kartu Tanda Penduduk

3. Scan Kartu Keluarga

4. Scan KIP/KKS/KJP/SKTM

5. Scan Surat Pernyataan Penghasilan Orang Tua (terlampir) yang ditandatangani di atas materai dan mengetahui kepala desa/lurah

6. Scan Pakta Integritas (terlampir)

7. Foto kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang tamu, rumah tampak depan, dan rumah tampak samping

8. Scan nilai rapor semester 1 s.d. 5

9. Scan piagam/sertifikat kejuaraan minimal juara 3 tingkat kabupaten/kota atau hafidz Al-Qur'an 30 Juz (Opsional)

10. Scan Surat Keterangan Kematian karena COVID-19 dari rumah sakit/pemerintah Desa setempat (khusus mahasiswa terdampak Covid)

11. Scan surat keterangan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan atau tempat kerja (khusus mahasiswa terdampak Covid).


Ketentuan administrasi berlaku dari tahun 2020 hingga 2023. Tetapi, masing-masing jalur masuk memiliki timeline yang berbeda di setiap tahunnya.


Berikut timeline KIP-K 2020 dan 2021:

- Pendaftaran beasiswa KIP-K dilakukan secara serentak melalui laman www.beasiswa.walisongo.ac.id,

- KIP-K 2020 dimulai pada tanggal 12 Oktober 2020 s.d. 16 Oktober 2020,

- Sedangkan KIP-K 2021 dimulai pada tanggal 6 September 2021 s.d. 10 September 2021. 


Timeline KIP-K 2022:

- Pendaftaran beasiswa KIP-K 2022 dilakukan secara 2 tahap. Tahap pertama untuk jalur masuk SNMPTN (sekarang SNBP), SPAN-PTKIN, dan Mandiri Prestasi. Sedangkan tahap kedua untuk mahasiswa baru jalur SBMPTN (sekarang SNBT) dan UM-PTKIN. Pendaftaran dimulai pada tanggal 25 Juni 2022 s.d. 14 Juli 2022.

Pengumuman final KIP-K 2022 serentak pada tanggal 14 Juli 2022.


Timeline KIP-K 2023:

- Pendaftaran beasiswa KIP-K 2023 dilakukan secara bertahap sesuai dengan jalur masuk masing-masing,

- Tahap 1 untuk jalur SNBP, tahap 2 untuk jalur SPAN-PTKIN, tahap 3 untuk jalur Mandiri Prestasi, tahap 4 untuk jalur UM-PTKIN, dan tahap 5 untuk jalur SNBT,

- Pendaftaran dimulai pada tanggal 26 Maret 2023 s.d. 6 Juli 2023.

Pengumuman final penerima KIP-K 2023 berbeda di setiap jalur masuk pendaftar, tetapi masih dalam bulan yang sama sesuai dengan waktu pendaftar masing-masing jalur masuk UIN Walisongo.


Ketentuan yang berlaku pada tahun sebelumnya tidak dapat menjadi penentu untuk timeline pendaftaran KIP-K tahun selanjutnya.


Penulis: Kumala N. A
 

Sabtu, 27 Juli 2024

Labirin Kehidupan

Sumber: Pixabay.com


Tak ada suara, tapi kali ini berisik

Tak kemana-mana, tapi aku ingin lari sekuat tenaga

Tak ada pintu, tersisa jendela


Di malam itu, batinku penuh tanya

Akankah ada secercah cahaya?

Sekadar singgah menerangi jiwa


Nafas pun mulai sesak

Pipiku basah kerana tangis

Angin menyapunya hingga kering

Entah tempat mana lagi yang harus ku kunjungi

Bangunan yang ku singgahi, kini roboh 


Bagai lirik pada lagu “bertaut”

Hidupku berjalan tanpa arahan

Cukup sudah sampai disini,

Aku sudah muak 



Kendal, Mei 2024



Izzul Ilmiyani

Editor: Kumala

Kamis, 18 Juli 2024

Harapan dalam Setetes Embun

Sumber:Pixabay.com

Bagai setetes embun di esok hari,

Ketenangan itulah yang ku cari

Sunyi, tentram, tak berisik

 

Hiruk pikuknya dunia

Melambai seakan memberi tanda,

Akan menjadi hamba seperti apa?

 

Ketika diri ini melangkah

Melewati pahit manisnya usaha

Tak banyak yang ku pinta,

Ingin hidup lebih berharga

 

Seribu usaha yang terlaksana

Tersisa harapan dalam lubuk hati

Layaknya hamba,

Hidup tuk memberi makna

 

 

Semarang, Mei 2024

 

Siti Qomariyah

Editor: Kumala

Jumat, 24 Mei 2024

Muslimah Harus Mata Duitan

Credit: Pinterest

“Duit itu ibarat mantan, sulit dilupakan” “Sewangi-wangi bau parfum, lebih wangi bau duit baru” 
“Duit nggak dibawa mati, tapi kalo nggak ada rasanya mau mati” 

Duit menjadi incaran masyarakat, baik dikalangan orang tua, remaja, hingga anak kecil pun juga ikut serta untuk merebutkan lembaran kertas berangka rupiah tersebut. Sampai-sampai apapun akan dilakukannya hanya karena sebuah “DUIT”. Sungguh membagongkan. Di zaman sekarang banyak orang rela menjual harga dirinya demi sebuah “DUIT”. Bukan hanya itu saja, banyak pejabat-pejabat yang tidak amanah, mereka rela melakukan korupsi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, dan semua itu tak lain hanya karena “DUIT”. Tapi di sini bukan ingin membahas duit kertas ya gaes, melainkan arti dari sebuah “DUIT” bagi seorang muslimah. Duit di sini ialah sebuah akronim dari Doa, Usaha, Iman, dan Tawakkal. Sebagai seorang muslimah di saat kita menginginkan suatu akan sebuah pencapaian hendaknya diiringi dengan “DUIT” (Doa, Usaha, Iman, Tawakkal).

D (Doa) Berdoa bukan hanyalah sekedar meminta kepada Sang Rabb ataupun Sang Kholiq, namun tak lain ialah pengakuan kita menjadi nyata. Sejatinya doa dan usaha memiliki ikatan yang kuat, utuh. Tanpa Doa Usaha akan sia-sia, dengan Doa yang disertai Usaha akan mewujudkan sebuah cita-cita.

U (Usaha) Usaha itu perlu , Doa dan Usaha sangatlah mempunyai hubungan yang erat. Usaha tanpa Doa itu sombong, doa tanpa usaha gitu bohong. Sebuah kesuksesan berawal dari sebuah usahha dan sejatinya usaha tak akan pernah mengkhianati hasil.

I (Iman) Beriman berati percaya, doa dan usaha harus berdasarkan dengan adanya keimanan. Dengan keimanan kuat tertanam dalam hati menjadikan kita hidup ke arah yang lebih baik dan pintu kesuksesan pun akan terbuka lebar. 

T (Tawakkal) Tawakkal adala penyempurna setelah kita yakin, berusaha, dan berdoa. 


Disisi lain supaya kata “DUIT” menjadi lebih sempurna dan lebih bermakna bagi seorang muslimah.


Penulis: Nailatul Mutthoharoh
Editor: Henik Ika

Selasa, 14 Mei 2024

Rangkaian Harlah Formakip, Gelar Pentingnya Personal Branding di Era 5.0

Semarang- Forum Mahasiswa KIP-K (Formakip) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan acara Opening Ceremony dengan Workshop Personal Branding yang bertajuk "Satu dekade bersinergi, perkuat organisasi, menuju generasi emas berprestasi" yang berlangsung di Ruang Teater IsDB FITK, Senin (13/5/2024).

Workshop yang diadakan formakip tersebut, datangkan Dico M. ganinduto, Bupati Kendal sebagai pemateri.

"Personal branding bisa dibilang proses untuk membangun citra unik guna meyakinkan diri kepada publik melalui keterampilan, pengalaman, bahkan cerita hidup," tuturnya.

Dico menambahkan bahwa personal branding bertujuan untuk menciptakan citra positif di mata orang lain.

"Diantaranya tujuan personal branding yaitu untuk menciptakan kesan positif di mata orang lain," tambahnya.

Lanjut Dico, dalam membangun personal branding perlu memperhatikan identitas diri.

"Jangan lupa melihat identitas diri untuk membangun jaringan sebagai nilai unik dan potensi melalui media sosial," lanjutnya.

Senada dengan Alifa Nur Fitria, Praktisi Public Relation mengungkapkan bahwa organisasi juga perlu membangun personal branding.

"Tidak hanya diri sendiri yang perlu di branding, tapi organisasi karena mewadahi orang-orang di dalamnya untuk memperkenalkan potensi mereka kepada publik," ungkapnya.

Alifa pun menyampaikan bagaimana strategi dalam menjaga branding di sebuah organisasi.

"Untuk menjaga hubungan organisasi dengan publik, perlu beberapa strategi mulai dari krisis manajemen, stakeholder engagement, dan evaluasi hasil," ucapnya.

Terakhir, Miftahul Ikhsan, Ketua Umum Formakip 2024 berharap mahasiswa KIP-K mulai membangun personal brandingnya. 

"Workshop ini merupakan serangkaian harlah Formakip ke-10 dengan maksud untuk mewadahi mahasiswa KIP-K agar mengenal bagaimana membranding diri sendiri," pungkasnya.


Reporter: Yuni Anisa A

Editor: Kumala N. A


Kamis, 25 April 2024

Antara Petualangan dan Pertanggung Jawaban

sumber: www.clipgroud.com

Daren dan Arjuna adalah dua sahabat petualang di alam liar. Namun, satu petualangan baru menanti mereka, yang bahkan lebih menakutkan daripada yang pernah mereka hadapi sebelumnya.

Pada suatu hari yang mendung di kaki Gunung Arjuna, mereka memutuskan untuk melakukan petualangan ke hutan yang terkenal di wilayah tersebut. Mereka terlihat antusias dalam pendakian kali ini.

Arjuna: "Lihatlah Daren, betapa megahnya pemandangan di sekitar kita. Ini sungguh luar biasa!"

Daren: "Benar sekali, Arjuna. Sangat beruntung kita bisa menikmati pemandangan ini."

Arjuna: "Tapi jangan lupa, kita harus tetap waspada. Petualangan ini bisa menjadi berbahaya jika kita tidak berhati-hati."

Daren: "Saya setuju. Kita harus selalu waspada terhadap medan yang mungkin berbahaya dan cuaca yang bisa berubah tiba-tiba."

Arjuna: "Mari terus maju, Daren. Kita memiliki banyak lagi petualangan yang menanti di depan sana."

Daren: "Tentu saja, Arjuna. Mari kita jadikan setiap langkah sebagai pengalaman berharga dalam perjalanan kita."

Tanpa terasa arjuna dan daren telah berjalan sampai di Tengah pendakian. Semakin lama mereka berjalan, hutan itu seperti menjebak mereka dalam kegelapan yang tak berujung.

Ketika matahari mulai terbenam, Arjuna dan Daren melihat cahaya samar-samar di kejauhan. Tanpa ragu, mereka memutuskan untuk mengikuti cahaya tersebut.

Ketika semakin mendekat, mereka menyadari bahwa cahaya itu berasal dari sebuah pasar yang terlihat sangat gelap dan mencekam seperti tidak ada yang hidup, kecuali beberapa sosok yang berjalan di antara tenda-tenda yang tua dan rapuh.

"Apakah kamu melihat itu, Daren?" tanya Arjuna dengan rasa takjub dan sedikit khawatir.

Daren mengangguk, wajahnya dipenuhi dengan kebingungan. "Aku pikir aku sedang bermimpi, Arjuna. Bagaimana mungkin ada pasar di tengah hutan?"

Namun, ketika mereka mendekati pasar tersebut, mereka menyadari bahwa ini bukanlah pasar biasa. Terpampang di pintu masuk adalah sebuah plakat yang bertuliskan "Pasar Setan" yang membuat bulu kuduk mereka berdiri tegak.

"Kita tidak boleh masuk ke sini, Arjuna. Pasti ada sesuatu yang tidak beres," kata Daren dengan suara bergetar.

Namun, rasa penasaran Arjuna tak terbendung. "Tapi, Daren, mungkin kita bisa mencari tahu lebih banyak tentang tempat ini. Siapa tahu ada sesuatu yang berguna bagi kita."

Ketika mereka melintasi pasar itu, mereka merasa seperti diawasi oleh mata-mata yang tak terlihat. Arjuna merasa tidak nyaman dan Daren pun mulai merasakan hal yang sama.

"Tidak ada yang benar di sini, Arjuna. Kita harus segera pergi," desis Daren.

Namun, sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh, tiba-tiba langit menjadi gelap dan angin kencang mulai bertiup. Mereka tersadar bahwa mereka telah terjebak di dalam pasar setan ini.

Semakin lama mereka berada di dalam pasar itu, mereka merasa terjebak di dalam dunia lain yang diselimuti kegelapan. Dengan cepat, mereka mencoba mencari jalan keluar.

Arjuna: "Daren, ini bukan tempat yang biasa. Saya merasa seperti kita tersesat di tempat yang gelap dan menakutkan ini."

Daren: "Saya juga merasakan hal yang sama, Arjuna. Ini sungguh terasa aneh. Tapi kita harus tetap tenang dan berpikir jernih."

Arjuna: "Tapi lihatlah, ada sesuatu yang aneh dengan orang-orang di sini. Mereka terlihat seperti makhluk dari dunia lain."

Daren: "Ya, mereka terlihat sangat menyeramkan. Ayo, kita segera keluar dari tempat ini."

Arjuna: "Tapi di mana pintu keluarnya, Daren? Semua tampak seperti lorong gelap dan sempit yang tidak memiliki ujung."

Daren: "Teruslah berlari dan kita akan mencoba menemukan jalan keluar."

Dalam kepanikan mereka terus berlari berusaha menemukan jalan keluar. Akhirnya, mereka menemukan cahaya kecil di kejauhan. Tanpa peduli dengan apa pun yang mungkin menanti mereka di balik bayang-bayang gelap.

Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang dan melelahkan, mereka berhasil melarikan diri dari pasar setan itu. Mereka pun berhenti sejenak untuk istirahat sebentar, mereka berdua duduk di sebuah pos. 

Daren: "Akhirnya kita berhasil keluar dari pasar setan itu juga. Sungguh tempat yang menakutkan."

Arjuna: "Kita harus berhati-hati. Siapa tahu masih ada bahaya di sekitar sini. Lebih baik kita istirahat sejenak di pos ini."

Daren: "Saya setuju, Arjuna. Kita butuh istirahat sebentar untuk mengumpulkan tenaga dan memikirkan langkah selanjutnya."

Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, mereka memutuskan bahwa sudah waktunya untuk melanjutkan perjalanan mereka.

Selama perjalanan, mereka berbagi cerita tentang petualangan mereka sebelumnya, tertawa tentang kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan.

Setelah beberapa hari perjalanan yang melelahkan, akhirnya mereka melihat cahaya terang di ujung jalan. Mereka tahu bahwa mereka hampir mencapai ujung hutan dan akan segera kembali ke peradaban manusia.

Dengan perasaan lega dan bahagia, Daren dan Arjuna melangkah keluar dari hutan yang misterius itu. Meskipun mereka tahu bahwa petualangan baru mungkin menunggu di masa depan, mereka siap menghadapinya bersama, sebagai sahabat dan rekan petualang yang tak terpisahkan.

Ketika mereka kembali ke rumah, mereka bersumpah untuk tidak pernah lagi mencari petualangan di tempat-tempat yang tidak mereka kenal. Mereka belajar bahwa keindahan alam bisa menjadi menggoda, tetapi terkadang juga bisa menyembunyikan bahaya yang tidak terduga. 

Cerita tentang Arjuna dan Daren yang tersesat di pasar setan mengingatkan kita akan bahaya menggoda kekayaan dan harta benda secara berlebihan. Pasar setan merupakan metafora untuk godaan dunia yang menggiurkan namun penuh dengan risiko dan bahaya. Tidak hanya itu, kekayaan materi tidak sebanding dengan kehilangan yang mungkin kita alami dalam prosesnya.

Kendati demikian, cerita ini menyoroti pentingnya keberanian dan tekad dalam menghadapi rintangan dan bahaya. Arjuna dan Daren mewakili semangat petualang yang tak kenal takut, namun mereka juga memperlihatkan bahwa keberanian tidak selalu berarti mengabaikan risiko yang ada. 

Mengenai persahabatan mereka, dukungan antar sesama sangat berpengaruh dalam menghadapi tantangan hidup. Arjuna dan Daren saling mendukung dan bertahan satu sama lain, bahkan di saat-saat tergelap dan paling berbahaya. 

Terakhir, cerita ini mengajarkan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik itu positif maupun negatif.

Penulis: Siti Qummariyah

Editor: Kumala N. A

Sabtu, 20 April 2024

Sang Belahan Jiwa


Credit by Pinterest


Di antara terpaan angin malam

Ada satu bintang yang tetap bersinar

Tak terlihat oleh banyak mata

Namun bagiku

 Ia menuntun langkahku.

 

Dia bukanlah ratu gemerlap dunia

Tak bersinar dalam sorot lampu panggung

Namun dalam dada, ialah mahkota

Yang menghiasi kehidupan tanpa ragu

 

Nenek, oh nenek belahan jiwaku

Dalammu terukir semua kenangan indah

Setiap langkahmu

setiap senyummu

Mengisi hatiku dengan cahaya kebahagiaan

 

Kata-katamu adalah bait-bait syair

Yang mengalir manis dari hatimu yang tulus

Dengannya aku merasakan ketenangan

Dalam pelukan hangat kasih sayangmu

 

Meski waktu membawa kita berpisah

Kenangan tentangmu takkan pernah pudar

Engkau adalah pelangi dalam hidupku

Warna-warni kebahagiaan yang tak terlupakan

 

Di sebuah desa kecil di pedesaan yang indah, tinggal seorang anak laki-laki bernama Rian. Rian adalah anak yang ceria dan penuh semangat, namun hidupnya tidaklah mudah. Ia kehilangan kedua orang tuanya saat masih sangat muda karena perpisahan yang tak terelakkan. Kedua orang tua rian berpisah dan entah pergi kemana dengan kehidupan mereka masing-masing.

Rian adalah seorang anak yang tumbuh besar tanpa kedua orang tuanya. Kehidupannya dipenuhi dengan kenangan manis bersama neneknya, seorang wanita tua yang penuh kasih sayang dan bijaksana. Sejak kecil, neneknya telah menjadi sosok pengganti orang tua baginya, memberinya cinta, perhatian, dan arahan dalam menjalani kehidupan.

(Lokasi: Ruang tamu di rumah mereka)

Ibu (Sarah): Kenapa kamu selalu begitu egois, David? Kamu tidak pernah memikirkan keluarga ini!

Ayah (David): Egois? Siapa yang egois? Aku yang harus bekerja keras untuk memberi makan keluarga ini!

Sarah: Itu alasan yang sama sekali tidak masuk akal! Kamu selalu sibuk dengan pekerjaanmu dan tidak pernah punya waktu untuk kami!

David: Aku bekerja keras untuk mendapatkan uang, Sarah! Itulah yang kita butuhkan!

Sarah: Tapi uang tidak bisa menggantikan kehadiranmu di rumah! Rian butuh ayah yang ada di sini, bukan hanya memberikan uang!

 

David: Aku melakukan ini semua untuk kebaikan keluarga ini! Kamu tidak mengerti!

Sarah: Kamu tidak mengerti bahwa keluarga ini butuh lebih dari sekadar uang! Kami butuh kehadiranmu, David! Kami butuh cinta dan perhatianmu!

David: Aku lelah mendengar keluhanmu, Sarah! Mungkin kita tidak cocok lagi bersama!

Sarah: Apa yang kamu katakan? Kamu serius?

David: Ya, aku serius. Mungkin ini waktu terbaik bagi kita untuk pergi masing-masing!

Sarah: Tidak! Aku tidak percaya kamu bisa mengatakan itu! Kamu tidak boleh meninggalkan kami!

David: Mungkin ini yang terbaik, Sarah. Kita sudah tidak bahagia lagi bersama.

Sarah: Tidak, aku tidak mau perceraian! Rian butuh kita berdua!

David: Rian bisa bertahan. Mungkin ini memang yang terbaik bagi kita semua.

Sarah: (Menangis) Bagaimana kita bisa sampai ke titik ini, David?

David: Aku tidak tahu, Sarah. Mungkin kita terlalu berbeda.

Sarah: (Merasa putus asa) Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi.

David: Kita harus memikirkan kebaikan Rian. Dan mungkin perceraian adalah jawabannya.

Percakapan yang memilukan itu akhirnya membawa mereka pada keputusan yang sulit untuk bercerai, meninggalkan Rian dengan rasa kehilangan yang mendalam dan pertanyaan yang tak terjawab tentang keberlanjutan keluarganya. Hanya tertinggal Ibu dengan Rian di ruang tamu. Setelah itu, Rian diantarkan ke rumah neneknya di desa.

(Lokasi: Ruang makan di rumah nenek Rian)

Sarah: (Menyeka air matanya) Rian, sayang, duduklah bersamaku sebentar.

Rian: (Duduk di seberang meja dari ibunya dengan ekspresi campuran antara kesedihan dan kebingungan) Ibu, kenapa Ibu harus pergi?

Sarah: (Memeluk Rian erat) Sayang, Ibuku harus pergi karena ada beberapa hal yang harus diurus di kota. Tapi aku akan selalu ada untukmu, bahkan jika kita harus berjauhan.

Rian: Tapi aku ingin Ibu tetap di sini bersamaku dan nenek. Mengapa kita tidak bisa tinggal bersama?

 

Sarah: (Menangis) Sayang, keputusan ini sangat sulit untuk Ibu. Tapi aku harus bekerja dan memastikan kita memiliki cukup uang untuk hidup. Tidak apa-apa jika kita berpisah sementara waktu, kan?

Rian: (Mengangguk perlahan) Tapi aku akan merindukan Ibu.

Sarah: Ibu juga akan merindukanmu, sayang. Tapi kita akan tetap terhubung, baik melalui telepon, surat, atau video panggilan. Dan nenekmu juga akan selalu ada di sini untukmu.

Rian: (Mengusap air matanya) Baiklah, Ibu. Aku akan mencoba untuk kuat.

Sarah: Itu anakku yang baik. (Menyeka air matanya) Aku berjanji akan datang menemuimu sebanyak mungkin, dan kita akan tetap menjaga hubungan kita, baik?

Rian: (Mengangguk) Baiklah, Ibu. Aku akan menunggu kedatanganmu.

Sarah: (Menyeka air matanya) Aku mencintaimu, sayang. Jangan pernah lupakan itu.

Rian: (Mengembangkan senyum kecil) Aku juga mencintaimu, Ibu.

Meskipun hati mereka hancur oleh perceraian dan kepergian ibunya, percakapan ini memperlihatkan ikatan kasih sayang yang kuat antara ibu dan anak. Meskipun terpisah secara fisik, mereka berdua berjanji untuk tetap saling mendukung dan mencintai satu sama lain sepanjang waktu.

Saat di depan rumah nenek

Sarah: (Memeluk Rian erat) Sayangku, aku tahu ini sangat sulit bagimu. Aku minta maaf karena kita harus melalui ini.

Rian: (Dengan suara terdengar sedih) Aku akan merindukanmu bu.

Sarah: Aku juga akan merindukanmu, Nak. Tapi kamu tahu, Ibu pergi ke kota bukan untuk meninggalkanmu, tapi untuk mencari cara agar kita bisa hidup lebih baik.

Rian: Apa yang salah dengan hidup kita di sini? Kenapa Ibu harus pergi?

Sarah: (Menatap mata Rian dengan penuh kasih) Bukan karena ada yang salah, Nak. Tetapi Ibu percaya bahwa dengan pergi ke kota, Ibu bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, sehingga kita bisa memiliki hidup yang lebih baik juga.

Rian: Tapi apa yang akan Rian lakukan tanpamu bu?

Sarah: Kamu akan baik-baik saja, Nak. Nenek akan tetap bersamamu di sini. Dan aku akan selalu ada untukmu, meskipun tidak di sampingmu secara fisik.

Rian: Tapi kenapa Papa harus pergi dan tidak kembali?

 

Sarah: (Menangis) Ayah dan Ibu memang harus pergi masing-masing, Nak. Tapi kamu harus percaya bahwa kedua orang tua kamu selalu mencintaimu. Perceraian itu tidak membuat Ayah dan Ibu berhenti mencintaimu.

Rian: Aku akan mencoba.

Sarah: (Mengusap air mata Rian) Itu anakku yang baik. Kamu sangat kuat, Nak. Ibu percaya kamu bisa melewati ini.

Rian: (Mencoba tersenyum) Aku akan merindukanmu, Bu.

Sarah: Dan Ibu akan merindukanmu juga, Nak. Tetapi ingatlah, cinta kita akan selalu menyatukan kita, meskipun jarak memisahkan kita.

Percakapan itu penuh dengan emosi, tetapi juga penuh dengan kasih sayang. Meskipun mereka harus berpisah secara fisik, cinta mereka satu sama lain tetap tidak tergoyahkan. Rian harus belajar untuk menerima perubahan dan menemukan kekuatan di dalam dirinya untuk melanjutkan hidup, sementara Ibunya berusaha mencari kehidupan yang lebih baik bagi mereka berdua.

Masa kecil Rian hanya dihabiskan kegembiraan dengan sang nenek, walaupun tidak memiliki kedua orang tua seperti anak-anak lainnya, namun kehadiran neneknya selalu mampu menghibur dan memberinya kekuatan. Bersama nenek, Rian belajar banyak hal tentang kehidupan, nilai-nilai moral, dan kebaikan.

Setiap hari, neneknya mengajarkan Rian tentang pentingnya bersyukur atas apa yang dimilikinya, meskipun terkadang hidup mereka sederhana. Mereka belajar saling mengasihi, saling memaafkan, dan saling mendukung satu sama lain. Meskipun Rian tidak memiliki pengalaman hidup yang sama dengan anak-anak lain yang memiliki kedua orang tua, namun cinta dan perhatian neneknya membuatnya merasa cukup dan bahagia.

Namun, ada saat di mana Rian merasa kesepian dan merindukan sosok orang tua yang seharusnya ada di sampingnya. Neneknya selalu berusaha menenangkan Rian dan mengajaknya untuk tetap berpikiran positif. Dia selalu menegaskan bahwa meskipun kedua orang tua Rian tidak lagi bersama mereka, namun mereka selalu hadir dalam hati dan doa mereka.

Rian: Nenek, apakah Ayah dan Ibu akan kembali?

Nenek: Sayang, Ayah dan Ibu memang sudah memilih jalan masing-masing. Tapi itu tidak berarti mereka berhenti mencintaimu, Nak.

Rian: Tapi aku merindukan mereka, Nenek. Aku ingin mereka berdua di sini bersama kita.

Nenek: Aku tahu, Nak. Dan aku juga merindukan mereka. Tapi kadang-kadang, orang dewasa harus mengambil keputusan yang sulit untuk kebaikan semua orang.

Rian: Tapi mengapa mereka harus berpisah?

Nenek: Kadang-kadang, hubungan antara orang dewasa bisa rumit, Nak. Dan kadang-kadang, perceraian adalah satu-satunya jalan keluar dari masalah yang ada.

Rian: (Mengangguk, tetapi masih terlihat sedih) Tapi itu tidak adil, Nenek. Aku tidak ingin hidup tanpa ayah dan ibu.

Nenek: Aku mengerti, Nak. Tetapi kamu tahu, Ayah dan Ibu selalu mencintaimu, bahkan jika mereka tidak selalu bisa bersama kamu.

Rian: (Meneteskan air mata) Aku tahu, Nenek. Tapi aku masih merindukan pelukan mereka.

Nenek: (Memeluk Rian erat) Aku juga merindukan mereka, Nak. Tapi kita harus kuat. Kita masih punya satu sama lain, bukan?

Rian: (Mengangguk, mencoba tersenyum) Ya, Nenek. Kita punya satu sama lain.

Nenek: Dan kamu tahu Rian, kita akan selalu ada satu sama lain. Kita akan melewati semua ini bersama-sama.

Rian: (Merasa sedikit lebih baik) Terima kasih, Nenek.

Nenek: Tidak perlu berterima kasih, Nak. Itu yang nenek lakukan. Kita akan menjaga satu sama lain, tidak peduli apa pun yang terjadi.

Percakapan itu menunjukkan hubungan yang kuat antara Rian dan Neneknya, serta kemampuan mereka untuk saling mendukung di saat-saat sulit. Meskipun Rian merasa kehilangan tanpa kehadiran orang tua, dia tahu bahwa dia tidak sendirian karena memiliki nenek yang selalu ada di sisinya.

Ketika Rian mulai tumbuh dewasa, dia semakin mengerti betapa berharga dan pentingnya peran neneknya dalam hidupnya. Dia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membahagiakan neneknya sebaik mungkin. Meskipun terkadang ada rintangan dan kesulitan yang mereka hadapi bersama, namun kekuatan cinta dan ikatan mereka tidak pernah pudar.

Hingga suatu hari, saat Rian telah dewasa, Neneknya perlahan-lahan mulai lemah karena usia yang telah lanjut. Rian merasa sedih dan terpukul oleh kenyataan bahwa waktu bersama Neneknya mungkin tidak akan selamanya. Namun, dia berusaha untuk tetap kuat dan memberikan dukungan serta perhatian yang lebih kepada neneknya.

Dalam momen kehilangan neneknya yang dicintai, Rian merasakan kesedihan yang begitu mendalam dan tak terlukiskan. Setiap detik terasa begitu berat, dipenuhi dengan kekosongan yang tajam.

Rian duduk sendirian di tepi tempat tidurnya, tatapan kosongnya tertuju pada sudut ruangan yang kosong. Di dalam dadanya, terasa sebuah beban yang berat dan hampa. Neneknya, sosok yang begitu penyayang dan menjadi tempat pelarian selama ini, telah pergi untuk selamanya.

Tangisnya tak terbendung lagi, Rian merasa seperti hatinya hancur berkeping-keping. Nenek adalah segalanya baginya, bukan hanya seorang pengasuh, tetapi juga sahabat dan pelindung. Dia merindukan belaian lembut dan kata-kata bijak Neneknya yang selalu menghiburnya di saat-saat sulit.

Rian merasa kehilangan arah, seakan-akan tanpa kehadiran Nenek, dunianya runtuh menjadi pecahan-pecahan yang tidak teratur. Setiap sudut rumah menyampaikan kenangan manis tentang Neneknya, memperkuat perasaan kehilangan yang mendalam.

"Denganmu pergi, seolah-olah setengah dari diriku ikut pergi, Nenek," bisiknya dalam tangis. Dia merindukan aroma harum Nenek yang selalu tercium ketika dia memeluknya, serta senyum lembut yang menenangkannya di masa-masa sulit.

Namun, di balik kesedihan yang menyelimuti hatinya, Rian mencoba merangkul kenangan indah bersama Neneknya. Setiap tawa, setiap cerita, dan setiap pelajaran yang diberikan neneknya akan tetap terpatri dalam ingatannya, menjadi cahaya dalam gelapnya kesedihan.

Meskipun kesedihan melanda, Rian berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menghormati dan mengenang warisan kasih sayang dan kebijaksanaan yang ditinggalkan oleh neneknya. Dengan memeluk kenangan itu, dia berharap dapat menemukan sedikit ketenangan di tengah badai kesedihan yang melanda.

Pada saat itu, Rian merasa seperti ia telah kehilangan bagian dari dirinya sendiri, namun ia juga menyadari bahwa kenangan dan warisan cinta dari Neneknya akan selalu hidup di dalamnya.

Ketika akhirnya neneknya meninggal dunia, Rian merasa kehilangan yang sangat mendalam. Namun, dia juga merasa bersyukur telah memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama nenek yang luar biasa itu. Pengalaman hidupnya bersama nenek telah membentuknya menjadi pribadi yang kuat, bijaksana, dan penuh cinta kasih.

Walau hidupnya tanpa kedua orang tua, kehadiran Neneknya telah mengajarinya tentang kehidupan, cinta, dan kebahagiaan. Dan meskipun neneknya telah tiada, kenangan indah bersamanya akan selalu membawa kehangatan dan inspirasi dalam setiap langkah perjalanan hidupnya.



Penulis: Siti Qummariyah

Editor: Henik Ika Ulfawati

Rabu, 03 April 2024

Meraih Berkah, FORMAKIP Walisongo Bagi-bagi Takjil di Bulan Ramadhan

Semarang, formakipwalisongo.org - Departemen Sosial dan Advokasi Formakip Walisongo mengadakan kegiatan Bagi-bagi Takjil sebagai wujud kepedulian kepada sesama di bulan Ramadhan tahun ini pada Selasa, (02-04-2024).

Pembagian takjil dilaksanakan di lampu merah sekitaran Kampus 1 UIN Walisongo Semarang. Pengurus FORMAKIP Walisongo turun ke jalan membagikan  sebanyak 100 paket takjil kepada masyarakat. Pembagian takjil  tidak hanya diberikan kepada para pengendara saja, melainkan kepada masyarakat pejalan kaki yang juga melintas pada sore hari itu.

Kegiatan Bagi-bagi Takjil secara langsung tidak hanya memberikan manfaat materi kepada masyarakat yang menerimanya. Tetapi juga memiliki dampak positif bagi para pengurus dan anggota FORMAKIP Walisongo dalam membangun hubungan sosial dan kepedulian kepada masyarakat sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi semua orang supaya lebih peduli kepada sesama tanpa terkecuali.

“Dengan diadakan Bagi-bagi Takjil di bulan Ramadhan diharapkan bisa membawa berkah kepada kita semua, karena Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya,” ungkap Miftah, Ketua Umum Pengurus Pusat FORMAKIP Walisongo Periode 2024.


Reporter: Lekha Sonia

Editor: Henik Ika Ulfawati

Jumat, 29 Maret 2024

Departmen Keagamaan Peringati Nuzulul Qur'an dengan Buka Bersama dan Khataman

 


formakipwalisongo.org- Departemen keagamaan formakip walisongo telah melaksanakan acara khataman Al-Qur'an dalam rangka memperingati Nuzulul Qur'an yang berlangsung di mushola FDK UIN Walisongo, Jumat (28/03/2024).

Acara dimulai tepat pukul 16.15 WIB diawali pembacaan surah Al-Fatihah bersama. Selanjutnya, mahasiswa KIP-K yang hadir turut membaca Al-Quran mulai dari Juz 1 hingga Juz 30.

Kegiatan ini sebagai ajang untuk meningkatkan kecintaan dan kecakapan untuk mengamalkan ajaran suci Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Usai khataman disambung tahlil dan doa bersama untuk memohon keberkahan, hidayah, serta perlindungan dari Allah SWT. 

Sebagai penutup, dilanjutkan dengan buka bersama. Setiap mahasiswa menikmati hidangan dan saling berbagi cerita. 

Dengan terselenggaranya acara khataman Al-Quran dan buka puasa bersama, diharapkan dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa KIP-K, meningkatkan kecintaan terhadap Al-Quran, serta memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.


Reporter: Firda Noor Shilmia

Editor: Kumala N. A

Kamis, 28 Maret 2024

FORMAKIP Walisongo Adakan Kegiatan Berbagi Di Bulan Suci Ramadhan


Semarang, formakipwalisongo.org -Departemen Sosial dan Advokasi FORMAKIP (Forum Mahasiswa KIP-K) Walisongo kembali mengadakan kegiatan FORMAKIP Berbagi dengan mengusung tema “FORMAKIP Walisongo Menginspirasi: Menjadi Sahabat dalam Mengukir Keceriaan di Bulan Ramadhan”, pada Selasa (26-03-2024).

Berlangsung di TPQ Aisyiyah, Acara dibuka oleh Icah Hamidah (Anggota KIP-K 21) dan Sulastri (Anggota KIP-K 22). Pada sesi pembukaan, Pengurus TPQ Aisyiyah Ngaliyan mengucapakan terimakasih kepada Pengurus Pusat FORMAKIP Walisongo pada sambutannya.

”Terima kasih sudah berkenan mengadakan kegiatan disini, untuk anak-anak TPQ harus teratur pas kegiatan ini,” pungkas Bu Sevi, pengurus TPQ Aisyiyah Ngaliyan.

FORMAKIP Berbagi tahun ini terususun dengan beragam rangkaian acara. Diantaranya adalah menonton bersama film Nusa dan Rara dan Eksperimen air yang tidak menyatu dengan minyak. Pada kesempatan tersebut anak-anak TPQ Aisyiyah sangat antusisas terhadap pemaparan dari para panitia FORMAKIP Berbagi mengenai eksperimen tersebut.

Selain itu, Pengurus FORMAKIP WALISONGO juga mrnyajikan beberapa kuis untuk anak-anak TPQ.

”Siapa yang bisa melafalkan doa mau makan,” ucap icah mengajukan pertanyaan kepada anak-anak TPQ.

Dengan lantang, salah satu anak TPQ mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

"Allahumma Bariklana Fii maa Rozaqtanaa Waqinaa adzaba naar,” jawab salah satu anak TPQ.

Pukul 17.40, kegiatan dilanjutkan dengan pembagiaan doorprize dan takjil untuk anak-anak TPQ. Acara ditutup dengan buka puasa bersama.

”Harapannya kegiatan ini dapat berlanjut di periode selanjutnya dengan konsep yang baru dan menarik,” harap Usamah, Koordinator Departemen Sosial dan Advokasi.


Reporter: Usamah Imam

Editor: Henik Ika Ulfawati

 

Jumat, 22 Maret 2024

FORMAKIP Walisongo Adakan Raker Sebagai Langkah Awal Kepengurusan Periode 2024

 

       

formakipwalisongo.org - Forum Mahasiswa KIP-K (FORMAKIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan forum rapat kerja pengurus pusat periode 2024 pada Jumat, (08/4/2023).

Ketua umum formakip periode 2024, Miftahul Ikhsan menjelaskan tujuan diadakannya rapat kerja pengurus.

"Dengan diadakannya rapat kerja atau biasa disebut raker menjadi langkah awal kepengurusan dalam membentuk program kerja baik jangka pendek, menengah, ataupun panjang," jelasnya.

Miftah menambahkan bahwa program kerja yang telah disepakati sebagai penunjang mahasiswa KIP-K dalam mengembangkan diri.

"Program kerja yang telah disusun dan disepakati dapat menjadi penunjang minat bakat mahasiswa KIP-K dalam mengembangkan potensi dirinya," tambahnya.

Ia juga berharap program-program tersebut dapat terealisasikan lebih baik dari tahun sebelumnya. 

"Semoga teman-teman pengurus dapat menjalankan amanahnya dan program-program yang telah dirancang sedemikian rupa, bisa terealisasikan lebih baik dari tahun sebelumnya," ujarnya. 

Senada dengan Muhammad Da'i, Demisioner Ketua Umum 2023 berharap program tersebut berjalan dengan maksimal.

"Banyak sekali inovasi baru dalam program kerja tahun ini. Harapan saya semoga semua progam kerja yang dirancang berjalan dengan maksimal," ucapnya.

Da'i mengucapkan selamat atas dilantiknya pengurus periode 2024.

"Selamat kepada pengurus pusat periode 2024 yang telah dilantik. Semoga dapat mengemban amanahnya, dan semangat untuk menjalankan program kerjanya," pungkasnya.


Reporter: Kumala N. A


Tiga Forum KIP-K UIN Wujudkan Organisasi Visioner dan Solutif Lewat Studi Banding

  Purwokerto– Forum Mahasiswa KIP-K (FORMAKIP) UIN Walisongo Semarang, Asosiasi Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-Kuliah (ADIKSI) UIN Prof. K.H. S...