Jumat, 24 Mei 2024

Muslimah Harus Mata Duitan

Credit: Pinterest

“Duit itu ibarat mantan, sulit dilupakan” “Sewangi-wangi bau parfum, lebih wangi bau duit baru” 
“Duit nggak dibawa mati, tapi kalo nggak ada rasanya mau mati” 

Duit menjadi incaran masyarakat, baik dikalangan orang tua, remaja, hingga anak kecil pun juga ikut serta untuk merebutkan lembaran kertas berangka rupiah tersebut. Sampai-sampai apapun akan dilakukannya hanya karena sebuah “DUIT”. Sungguh membagongkan. Di zaman sekarang banyak orang rela menjual harga dirinya demi sebuah “DUIT”. Bukan hanya itu saja, banyak pejabat-pejabat yang tidak amanah, mereka rela melakukan korupsi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, dan semua itu tak lain hanya karena “DUIT”. Tapi di sini bukan ingin membahas duit kertas ya gaes, melainkan arti dari sebuah “DUIT” bagi seorang muslimah. Duit di sini ialah sebuah akronim dari Doa, Usaha, Iman, dan Tawakkal. Sebagai seorang muslimah di saat kita menginginkan suatu akan sebuah pencapaian hendaknya diiringi dengan “DUIT” (Doa, Usaha, Iman, Tawakkal).

D (Doa) Berdoa bukan hanyalah sekedar meminta kepada Sang Rabb ataupun Sang Kholiq, namun tak lain ialah pengakuan kita menjadi nyata. Sejatinya doa dan usaha memiliki ikatan yang kuat, utuh. Tanpa Doa Usaha akan sia-sia, dengan Doa yang disertai Usaha akan mewujudkan sebuah cita-cita.

U (Usaha) Usaha itu perlu , Doa dan Usaha sangatlah mempunyai hubungan yang erat. Usaha tanpa Doa itu sombong, doa tanpa usaha gitu bohong. Sebuah kesuksesan berawal dari sebuah usahha dan sejatinya usaha tak akan pernah mengkhianati hasil.

I (Iman) Beriman berati percaya, doa dan usaha harus berdasarkan dengan adanya keimanan. Dengan keimanan kuat tertanam dalam hati menjadikan kita hidup ke arah yang lebih baik dan pintu kesuksesan pun akan terbuka lebar. 

T (Tawakkal) Tawakkal adala penyempurna setelah kita yakin, berusaha, dan berdoa. 


Disisi lain supaya kata “DUIT” menjadi lebih sempurna dan lebih bermakna bagi seorang muslimah.


Penulis: Nailatul Mutthoharoh
Editor: Henik Ika

Selasa, 14 Mei 2024

Rangkaian Harlah Formakip, Gelar Pentingnya Personal Branding di Era 5.0

Semarang- Forum Mahasiswa KIP-K (Formakip) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan acara Opening Ceremony dengan Workshop Personal Branding yang bertajuk "Satu dekade bersinergi, perkuat organisasi, menuju generasi emas berprestasi" yang berlangsung di Ruang Teater IsDB FITK, Senin (13/5/2024).

Workshop yang diadakan formakip tersebut, datangkan Dico M. ganinduto, Bupati Kendal sebagai pemateri.

"Personal branding bisa dibilang proses untuk membangun citra unik guna meyakinkan diri kepada publik melalui keterampilan, pengalaman, bahkan cerita hidup," tuturnya.

Dico menambahkan bahwa personal branding bertujuan untuk menciptakan citra positif di mata orang lain.

"Diantaranya tujuan personal branding yaitu untuk menciptakan kesan positif di mata orang lain," tambahnya.

Lanjut Dico, dalam membangun personal branding perlu memperhatikan identitas diri.

"Jangan lupa melihat identitas diri untuk membangun jaringan sebagai nilai unik dan potensi melalui media sosial," lanjutnya.

Senada dengan Alifa Nur Fitria, Praktisi Public Relation mengungkapkan bahwa organisasi juga perlu membangun personal branding.

"Tidak hanya diri sendiri yang perlu di branding, tapi organisasi karena mewadahi orang-orang di dalamnya untuk memperkenalkan potensi mereka kepada publik," ungkapnya.

Alifa pun menyampaikan bagaimana strategi dalam menjaga branding di sebuah organisasi.

"Untuk menjaga hubungan organisasi dengan publik, perlu beberapa strategi mulai dari krisis manajemen, stakeholder engagement, dan evaluasi hasil," ucapnya.

Terakhir, Miftahul Ikhsan, Ketua Umum Formakip 2024 berharap mahasiswa KIP-K mulai membangun personal brandingnya. 

"Workshop ini merupakan serangkaian harlah Formakip ke-10 dengan maksud untuk mewadahi mahasiswa KIP-K agar mengenal bagaimana membranding diri sendiri," pungkasnya.


Reporter: Yuni Anisa A

Editor: Kumala N. A


Tiga Forum KIP-K UIN Wujudkan Organisasi Visioner dan Solutif Lewat Studi Banding

  Purwokerto– Forum Mahasiswa KIP-K (FORMAKIP) UIN Walisongo Semarang, Asosiasi Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-Kuliah (ADIKSI) UIN Prof. K.H. S...