Senin, 25 November 2024

Formakip Kembali Gelar Zarkasyi Guna Meningkatkan Spiritualisme

Foto Bersama Saat Ziarah ke Makam Sunan Kudus, Demak. (Dok.Khusus)

Semarang, 23 November 2024– Forum Mahasiswa KIP (FORMAKIP) kembali mengadakan kegiatan ziarah yang menjadi tradisi tahunan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah sekaligus memperdalam nilai-nilai spiritualitas para mahasiswa yang berlangsung selama satu hari. Sabtu (23/11/24).

Acara ini diawali dari destinasi Makam Sunan Kalijaga, Makam Sunan Kudus, Makam Sunan Muria, dan Pantai Bandengan di Jepara sebagai penutup perjalanan.

Miftakhul Ikhsan, Ketua Umum FORMAKIP menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan semata berziarah ke makam para wali, tetapi juga sebagai ajang mempererat silaturahmi antar anggota.

”Kami ingin generasi muda mengenal lebih dekat para wali yang telah berjasa menyebarkan Islam di tanah Jawa. Semangat mereka harus terus kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, adanya acara ini bermaksud sebagai ajang bersilaturahmi antar anggota,” jelasnya.

Tujuan pertama Zarkasyi yaitu Makam Sunan Kalijaga, kemudian Makam Sunan Kudus, dan terakhir Makam Sunan Muria. Sebagai penutup, para peserta menikmati suasana di Pantai Bandengan, Jepara. 

“Yang paling menarik adalah ketika di Pantai Bandengan karena disitu kita bisa merefleksikan diri sejenak dan menikmati keindahan suasana sunset bersama,” tuturnya.

Kegiatan ini, lanjut Miftah, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan tradisi keislaman.

"Saya berharap sembari kegiatan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam melestarikan tradisi keislaman sembari membangun semangat untuk menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat," lanjutnya.

Miftah mengungkapkan acara ini berjalan sesuai rencana, terlebih memberi kesan yang luar biasa. 

“Alhamdulillah acara ini sangat berkesan, apalagi kita jarang jalan-jalan meskipun singkat tetapi sangat berkesan baik untuk cerita kali ini,” ungkapnya.

Reporter: Aufa Nur Munawarotul Chasanah

Editor: Kumala

Rabu, 20 November 2024

Mahasiswa KIP-K Didorong untuk Berwawasan Kebangsaan

 

Zaimatul Chasanah sedang memaparkan materi wawasan kebangsaan di Auditorium ll Kampus 3. (Formakip/Dok.Khusus)

Semarang, 15 November 2024- Forum Mahasiswa KIP-K (Formakip) adakan Sambut Mahasiswa Baru (SAMBA) KIP-K yang diselenggarakan di Gedung Prof. TGK. Ismail Ya'qub, Auditorium ll Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Jumat (15/11/24).

Acara ini menekankan pentingnya wawasan kebangsaan dan kontribusi generasi emas untuk masa depan Indonesia yang menghadirkan Zaimatul Chasanah sebagai pemateri.

Zaimatul Chasanah, Ketua Tim Kerja Kerukunan Umat Beragama Kemenag Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan pentingnya memiliki wawasan kebangsaan.

"Sebagai warna negara penting untuk memiliki wawasan kebangsaan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI", katanya.

Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam wawasan kebangsaan meliputi beberapa hal.

"Wawasan kebangsaan meliputi pengorbanan kepentingan pribadi dan golongan demi kepentingan bangsa, kesederajatan untuk berperan demi bangsa, serta kekeluargaan yang harmonis di antara sesama anak bangsa", jelasnya.

Zaimatul juga menekankan pentingnya bermoderasi beragama dan saling menghormati antar golongan untuk menciptakan Indonesia yang damai dan aman.

"Demi terwujudnya Indonesia emas 2045 yang aman dan damai perlu bersikap moderat, saling menghormati antar golongan", ujarnya.

Ia berharap para mahasiswa dapat berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.

"Generasi muda harus memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,” tegasnya.

Selain itu, Zaimatul mengingatkan bahwa pada periode 2020-2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi.

"Pada periode 2020-2030 di mana jumlah usia angkatan kerja (15-65 tahun) mencapai sekitar 70%, sedangkan angkatan tidak produktif hanya sekitar 30%. Pada tahun 2045, Indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaan dengan demografi penduduk yang diperkirakan mencapai sekitar 319 juta orang", ucapnya.

Oleh karena itu, sambung Zaim, mahasiswa saat ini memiliki peran penting dalam mensukseskan Indonesia emas 2045.

"Dengan adanya bonus demografi tersebut, mahasiswa memiliki peran penting untuk membantu mensukseskan Indonesia Emas 2045", sambungnya.


Reporter: A. Abdul Kharis

Editor: Kumala


Sabtu, 16 November 2024

SAMBA (Sambut Mahasiswa Baru) KIP-K 2024: Membangun Silahturahmi Antar Penerima



Foto Bersama Mahasiswa penerima KIP-K angkatan 2024 di Auditorium ll Kampus 3. (Formakip/Kumala)


Semarang, 15 November 2024– Forum Mahasiswa KIP-K (FORMAKIP) Walisongo menyelenggarakan Sambut Mahasiswa Baru (SAMBA) 2024 bertemakan “Wawasan Kebangsaan dan Khidmah Generasi Emas,” yang berlangsung di Gedung Prof. TGK. Ismail Ya'qub Auditorium ll Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Jum'at (15/11/24).

Acara ini diikuti oleh kiranya 500 mahasiswa baru penerima KIP-K Universitas Islam Negeri Walisongo. SAMBA 2024 mencakup berbagai kegiatan, mulai dari sesi pembekalan hingga hiburan.  

Acara ini dibuka oleh Master of Ceremony (MC), kemudian disusul sambutan dari Ketua Panitia dan Ketua Umum, disertai sambutan dari perwakilan Wakil Rektor lll. Kemudian acara dipandu oleh host untuk Talk Show Wawasan Kebangsaan dan Khidmah Generasi Emas.

Setelah materi pertama selesai, dilanjut dengan hiburan tari dari Forum Mahasiswa KIP-K (Formakip) dan disambung dengan Talk Show Ke-PDKN-an.

Sebelum acara ini diakhiri, Formakip menampilkan kreasi musik sebagai hiburan. Kemudian sesi foto bersama sekaligus penutup, dan dilanjut pengukuhan sebagai simbol kesatuan para mahasiswa penerima KIP-K, disusul dengan pemilihan ketua angkatan dan koordinator fakultas. 

Menurut M. Miftahul Ikhsan, Ketua Umum Formakip, pemilihan ketua angkatan dan koordinator fakultas yang bertujuan sebagai koordinir dalam satu angkatan.

"Tujuan di bentuknya ketua angkatan untuk menkoordinir anggota setiap angkatan melalui kerja sama koordinator fakultas masing-masing dalam satu angkatan", jelasnya.

Romi Dhia Ulhak, Ketua panitia SAMBA KIP-K mengatakan bahwa acara tersebut sebagai bentuk silaturahmi dan saling merangkul selama menjalani akademik mereka.

"Dengan adanya SAMBA, kami bermaksud untuk menjalin dan mempererat silaturahmi antar penerima beasiswa KIP-K dan saling merangkul selama proses di bangku akademik", katanya.

Tidak hanya itu, sambung Romi, acara ini ditujukan kepada Mahasiswa Baru KIP-K untuk menambah wawasan tentang keorganisasian.

"Jadi kami tidak hanya menyambungkan silaturahmi, tetapi untuk memberi pemahaman tentang keorganisasian dari tingkat mahasiswa maupun nasional", sambungnya.

Lanjut, M. Miftahul Ikhsan, Ketua Umum Formakip Walisongo menyampaikan harapannya pada acara SAMBA kali ini.

"Semoga adanya acara ini dapat bermanfaat dan bisa memberi kesan baik untuk mahasiswa KIP-K khususnya", pungkasnya.

Semoga, lanjut Miftah, melalui acara SAMBA ini, mahasiswa KIP-K tidak hanya mampu beradaptasi dengan dunia kampus tetapi juga dapat berkontribusi.

"Semoga adanya SAMBA ini, mahasiswa mampu berkontribusi lebih banyak untuk kampus sebagai timbal balik dari fasilitas pendidikan yang diberikan", pungkasnya.


Reporter: Kumala N. A

Tiga Forum KIP-K UIN Wujudkan Organisasi Visioner dan Solutif Lewat Studi Banding

  Purwokerto– Forum Mahasiswa KIP-K (FORMAKIP) UIN Walisongo Semarang, Asosiasi Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-Kuliah (ADIKSI) UIN Prof. K.H. S...